-->

The English Games, Titik Balik Sepakbola Modern

Foto dari The 18's.com

Saat ini liga Inggris atau sering disebut English Premier League (EPL) bisa dibilang liga terbaik di dunia. Pemain-pemain bintang bertaburan disetiap klub, Memiliki hak siar termahal di seluruh dunia, dan juga klub-klub yang dikelola dengan sangat profesional. Siapa yang tak kenal Liverpool, Manchester united, Arsenal, Chelsea dll.

Sebagai negara dimana olahraga ini luar sepertinya hal-hal diatas adalah sesuatu yang sudah selayaknya terjadi. Tapi siapa sangka sepakbola Inggris ternyata pernah dikuasai oleh klub-klub amatir yang berisikan para bangsawan lulusan sekolah yang sama, macam Wanderers, Old Etanians, Old Chartesians dll. Sementara tim-tim dari selatan Inggris yang kebanyakan adalah pekerja pabrik hanya menjadi pelengkap selama bertahun-tahun.

Film mini serie Netflix berjudul the English Game menceritakan tentang titik balik evolusi cara bermain sepakbola yang menjadi cikal bakal sepakbola modern seperti saat ini. Film ini juga juga menceritakan titik balik profesionalisme dalam klub-klub sepakbola di Inggris kala itu.

Kala itu, di Inggris sepakbola dimainkan dengan cara bermain rapat menyerang secara bersama-sama dengan satu orang membawa bola dan yang lainnya melindungi layaknya permainan Rugby atau American football. Sampai datanglah 2 orang Skotlandia yang di datangkan oleh Darwen FC dari klub Skotlandia, Partrick FC. Mereka adalah Fergus Suter dan Jimmy love, keduanya mengenalkan cara bermain yang berbeda  dengan lebih banyak mengumpan bola dan memanfaatkan lebar lapangan untuk membuka ruang.

Cara bermain yang diperkenalkan oleh Fergus dan Jimmy inilah yang menjadi cikal bakal permainan sepakbola modern seperti saat ini. Fergus dan Jimmy berhasil membuat Darwen FC menjadi tim yang ditakuti dan bertekad untuk menjadi tim selatan pertama yang merupakan klub-klub pekerja pabrik yang berhasil memenangkan FA Cup, satu-satunya kejuaraan nasional di Inggris masa itu.

Meski akhirnya ambisi Darwen FC gagal, namun akhirnya Suter berhasil membawa tim pekerja lain yakni Blackburn FC menjadi kampiun dan menjadikan kebanggan bagi rakyat Lancashire.

Kedatangan Fergus dan Jimmy pada dasarnya telah menyalahi aturan FA waktu itu. Karena FA saat itu masih melarang profesionalisme dalam sepakbola. Tapi inilah sebenarnya yang membuat ketimpangan antara tim-tim Utara dan tim-tim selatan. Tim-tim Utara kebanyakan adalah klub sepakbola bangsawan mereka juga yang menjadi komisariat FA, sementara tim-tim selatan adalah klub-klub para pekerja pabrik, klub-klub pabrik ini hanya boleh memakai jasa para pekerjanya. Para pekerja ini tak pernah punya cukup waktu latihan karena mereka juga harus membanting tulang di pabrik setiap harinya. Hal sebaliknya terjadi di klub-klub para bangsawan yang punya banyak waktu untuk berlatih dan mempersiapkan pertandingan.

Benturan pada akhirnya tak terelakkan Blackburn didiskualifikasi karena kerusuhan dan unsur pemain ilegal namun mereka melawan. Peristiwa inilah yang akan menjadi titik balik profesionalisme sepakbola. Kebijaksanaan dari Arthur Kinnaird jadi kunci, perdebatannya dengan para anggota FA lainnya membuka jalan untuk profesionalisme sepakbola di Inggris dan seluruh dunia.

"Kita harus berbagi dengan kaum buruh, karena sepakbola ini akan jadi permainan di banyak tempat bukan hanya di Utara Inggris tapi di seluruh dunia" ringkasan perkataan Kinnaird. Singkat cerita akhirnya Blackburn diijinkan bermain di Final dan Fergus Suter berhasil membawa Blackburn juara. Piala FA pertama yang dimenangkan para pekerja pabrik.

Setelah musim itu, FA mulai berubah profesionalisme sepakbola diijinkan, klub-klub selatan boleh membayar pemain selain dari pabriknya. Antusiasme terus berkembang dan jadilah sepakbola Inggris Semaju sekarang. Arthur Kinnaird pun didapuk menjadi ketua FA selama 30 tahun sampai akhir hayatnya.

Fergus Suter dan Jimmy love adalah bapak sepakbola modern yang membuat sepakbola menjadi olahraga yang indah yang berbeda dengan Rugby ataupun American football. Dan Arthur Kinnaird akan selalu dikenang sebagai bapak profesionalisme sepakbola yang membawa sepakbola berkembang sangat pesat.


Related Posts

1 comment

Subscribe Our Newsletter