-->

Pendidikan Tak Pernah Mati



Pandemi Covid-19 yang menerjang seluruh dunia telah memporak-porandakan semua sektor kehidupan, termasuk di dalamnya adalah sektor pendidikan.
Pendidikan secara esensi dan bisnis ikut terpengaruh dan harus beradaptasi dengan cepat. Adaptasi harus dilakukan oleh semua eleman dan stakeholder pendidikan, tak ada lagi hal-hal biasa semuanya telah menjadi luar biasa. 
Elemen terpenting dari pendidikan tentu adalah siswa, yang tentu tak boleh berhenti berkembang hanya karena ruang aktifitasnya terbatasi.
Sekolah-sekolah mau tak mau harus adaptif, untuk dapat terus bertahan. Ini adalah sebuah tantangan besar yang harus dijawab oleh para pendidik dan seluruh elemen pendukung sekolah. Menghadirkan pendidikan bermakna menjadi opsi yang patut untuk dipertimbangkan. 
Semuanya bisa dimulai dari rumah sebagai tempat belajar anak-anak selama pandemi ini, guru membimbing dari jauh dan membuat program pendidikan yang lebih real tentang rumah dan segala perkara yang menaunginya. 
Anak-anak akan melaksanakan program dan setiap tugas yang diberikan di tempat nyata dimana mereka mempraktekkan dan memahami secara tuntas. Hal-hal normatif seperti menghormati orang tua, menebar kasih sayang di rumah hingga hal-hal teknis seperti membersihkan rumah, menyiapkan makan, berkebun dan juga membantu pekerjaan orang tua. Anak-anak penjahit belum tentu orang tuanya pernah mengajari menjahit, Anak-anak pemilik toko belum tentu pernah melayani konsumen orang tua nya. Maka masa ini menjadi masa yang tepat untuk anak-anak belajar hal-hal yang paling dekat dengan diri mereka.
Peran orang tua tentu sangat krusial dalam pendidikan anak di masa pandemi ini, seperti yang kita tau keluarga adalah pendidikan yang pertama dan utama. Bukan hanya pertama karena dari lahir lingkungan keluarga telah menjadi lingkungan pertamanya, tapi juga utama karena segala dasar pendidikan baik kognitif, psikologis maupun psikomotor selayaknya dimulai dari keluarga.
Selama ini, kesibukan orang tua seringkali membuat pendidikan utama ini terlewat bahkan terabaikan, ada hal-hal yang bisa dicover guru-guru di sekolah, namun banyak pula yang harus dituntaskan sendiri oleh orang tua di rumah. Sebagai contoh kecil tentu kedekatan orang tua dan anak.
Maka, masa ini adalah saat yang tepat untuk menuntaskan pendidikan pertama dan utama ananda. Masa yang tepat untuk lebih mengenal anak-anak kita, mengetahui telah sangat banyak kita melewatkan perkembangan anak-anak kita pasti akan membuat kita terenyuh. 
Dalam program belajar di rumah ini, komunikasi antara orang tua dan guru harus terjalin baik, program-program yang dibuat guru harus semudah mungkin dapat dipahami. Orang tua pun harus aktif bertanya bila mengalami kesulitan. Ini adalah waktu yang tepat mengoptimalkan segitiga pendidikan guru-anak-orang tua. Guru membuat program pendidikan yang real life dan aplikatif di rumah, siswa melaksanakannya di lingkungan yang sebenarnya dengan pengawasan orang yang paling mereka cintai yaitu Orang tua.
Pada akhirnya pendidikan tak akan pernah mati, dalam situasi maupun keadaan apapun, karena setiap perkara pasti menyimpan hikmah. Dan orang yang paling beruntung adalah mereka yang mampu menemukan hikmah.


Related Posts

1 comment

ha said…
Jelas pendidikan takkan pernah mati, karena kita sebagai manusia yang diberi akal harus selalu mencari dan menuntut ilmu sampai mati. Nice infonya gan..
Subscribe Our Newsletter