-->

Milan kalahkan Juventus, Apakah Ini Nyata

Frank kessie usai mencetak gol penyama kedudukan
Frank Kessie usai mencetak gol penyama kedudukan ke gawang juventus

Kemenangan melawan duo Roma sebenarnya cukup mengejutkan, namun saya kira itu masih sesuatu yang memang bisa diraih karena statistik pertemuan AC Milan melawan 2 tim itu memang tidak terlalu inferior bahkan bisa saling mengalahkan. Terlebih lagi kedua klub asal ibukota ini sedang didera problem kelelahan dan skuad tipis mereka kerepotan menghadapi jadwal padat. 

Khusus AS Roma, pertemuan pertama di Roma sebenarnya sudah memperlihatkan kalau Milan bisa mencuri kemenangan dengan taktik dan mental yang tepat, kekalahan Milan kala karena kelengahan lini belakangnya. Sementara Lazio meski menyandang status runner-up sementara, namun mereka mulai goyah dan susah payah untuk setiap kemenangan yang diraih, belum lagi 2 striker utamanya absen lantaran akumulasi kartu. 

Bukan hal yang terlalu mengagetkan Milan bisa mengalahkan duo Roma karena secara materi dan tradisi itu memang memungkinkan. Lalu bagaimana dengan kemenangan atas Juventus? Sampai detik ini saya masih belum percaya apa ini nyata. Pasalnya hampir tak ada celah materi dan tradisi dalam beberapa tahun terakhir yang bisa memberi angin segar untuk Milan. Apalagi setelah sempat ketinggalan 2 gol dengan hanya menyisakan 35 menit waktu pertandingan.

Sebelum pertandingan, bahkan sudah banyak Milanisti yang pesimis dan kembali mengungkit keberpihakan wasit pada sang lawan di laga-laga sebelumnya. Di 2 laga semi final Coppa Italia yang mempertemukan keduanya, Milan sebenarnya bermain sangat baik, namun mental dan kemampuan individu Juventus selalu membendung dengan baik sehingga Rossoneri pun harus gigit jari pulang dengan kepala tertunduk akibat kekalahan produktifitas gol tandang.

Melawan Juventus memang tak cukup hanya bermain baik, hal ini terlihat dari banyak pertandingan yang mempertemukan keduanya sebelum ini, dimana meski bermain baik, Milan selalu jadi pecundang diakhir pertandingan. Kemenangan terakhir Milan diraih saat masih diasuh Montella lewat gol tunggal Manuel Locatelli yang spektakuler, satu hal yang membedakan pertandingan itu dengan laga-laga setelahnya adalah mental dan pemanfaatan moment. Semangat itu yang diusung para punggawa Milan kemarin. Adanya Ibrahimovic membuat mental pemain Milan meningkat tajam, sebelumnya jangankan melawan Juve, Milan akan sangat sulit Menang bila kebobolan terlebih dahulu meski hanya melawan-melawan tim-tim gurem.

Ada semangat dan mental yang sama seperti era 2016 itu, para pemain sama sekali tak merasa inferior bahkan setelah tertinggal 2 gol, begitu Frank Kessie menyamakan kedudukan saya yakin pertandingan ini milik Milan pasalnya saya melihat ada mentalitas yang berbeda. Dan benar saja 3 menit setelahnya Leao berhasil membuat Milan unggul. 

Pioli tidak hanya berhasil mengangkat cara bermain dan taktik tim ini, tapi juga secara mentalitas. Keberadaan Ibrahimovic sepertinya sangat membantu, bagaimana ekspresi Ibra dan para pemain setelah mencetak gol penalti memberi saya keyakinan akan hal itu. Semua pemain terlihat rileks dan tenang, mereka seperti sudah sangat yakin akan membalikkan kedudukan. Meski saat itu lawan masih memiliki angin segar dan keunggulan.

Apakah benar ini Milan? Apakah ini benar Juventus yang selalu mempecundangi kita? Apakah ini benar Juventus sang penguasa Italia selama 7 tahun terakhir? Apakah benar ini Juventus yang ada Cristiano Ronaldonya? Saya masih benar-benar takjub dengan para pemain Milan yang telah memberi kegembiraan tak terhingga untuk para fans. Terlepas taktik Sarri yang belum berjalan Optimal di Juventus, rasanya Kemenangan ini tetaplah besar dan patut dirayakan.


Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter