-->

Racikan Pioli Taklukkan Kota Roma

Ibrahimovic dan Bonaventura, setelah cetak gol ke gawang Lazio
Ibrahimovic setelah mencetak gol via titik putih melawan Lazio

Perlahan tapi pasti semenjak putaran kedua dimulai, permainan AC Milan terus mengalami peningkatan. Kedatangan Ibrahimovic bisa jadi salahsatu faktor yang memompa motivasi para pemain Milan di atas Lapangan. Namun yang paling menarik dan pantas dijadikan sorotan utama adalah racikan taktik dan cara bermain dari sang Allenatore Stefano Pioli.

Performa yang menanjak berbanding lurus dengan hasil yang didapat, Milan kini berada di jalur zona Europa league dan bersaing ketat dengan AS Roma dan Napoli untuk memperebutkan posisi kelima. padahal di putaran pertama, Rossoneri harus terseok-seok bahkan kesulitan menembus 10 besar. 

Pergantian pelatih dari Gattuso ke Marco Giampaolo dan adaptasi dengan ide-ide baru yang tidak berjalan dengan rencana membuat manajemen memutuskan untuk kembali mengganti pelatih dan memercayakan pada Stefano Pioli. Pioli yang harus memulai meracik tim di tengah kompetisi pun harus memutar otak untuk menyiapkan performa andalannya di saat jadwal pertandingan terus bergulir. Sehingga potensi-potensi jangka pendek harus dimaksimalkan untuk mendapat hasil baik, sementara disisi lain ia terus meracik taktik andalannya.

Diawal melatih Pioli, masih memakai formasi 4-3-3 ala Gattuso yang sudah familiar untuk para pemainnya agar tetap dapat meraup poin sembari melihat potensi tim. Kedatangan Ibra dibursa transfer musim dingin memberi opsi baru untuk Pioli, kemampuan Ibra dalam memantulkan bola dimanfaatkan untuk membuka ruang untuk Leao, Rebic juga Calhanoglu untuk mengeksekusi peluang. Sehingga Pioli merubah formasi menjadi 4-4-2 yang di lapangan bisa bertransformasi menjadi 4-4-1-1. Meski berlangsung baik, tapi ini masih bukan formasi andalan Pioli selama ini. Namun ini mungkin digunakan untuk menguji serta mencari duo pivot terbaik di lini tengah sebelum berganti formasi yang lebih agresif yang menjadi favorit Pioli hampir di semua tim yang ditanganinya yakni 4-2-3-1.

Sejak era Montella, Milan kekurangan pemain yang bisa bermain double pivot, hal itu yang menjadikan Montella selalu memakai 3 gelandang. Keadaan itu berlanjut sampai musim ini, kedatangan Bennacer memberi opsi untuk menggunakan double pivot di lini tengah. Kombinasi bennacer-kessie diluar dugaan sangat solid mengolah lini tengah Milan. Pioli juga berhasil membuat keduanya bergantian menjaga kedalaman. Kesolidan keduanya membuat Pioli yakin untuk menggunakan formasi favoritnya 4-2-3-1 seusai break Covid-19. 
Perubahan ini memberi hasil yang sangat diluar dugaan, sejak Serie-A dimulai kembali Milan belum terkalahkan, Rossoneri tersingkir dari Coppa italia hanya karena kalah produktivitas tandang dari tim terkuat Italia, Juventus. Puncaknya 2 tim kuat asal ibukota berhasil ditaklukkan, total 5 gol dijaringkan tanpa satu gol pun yang merobek gawang Donnarumma. Pertandingan terakhir lawan Lazio menjadi clean-sheet ke-12 Gigio selama musim ini, terbanyak dari kiper-kiper serie-A lainnya.

Yang berbeda dari Milan sekarang adalah pressing yang dilakukan sejak di area lawan. Alur passing juga terskema dengan sangat baik dan cepat dimotori oleh dua pivot Bennacer-Kessie. Tiga pemain di belakang striker diisi secara bergantian oleh Calhanoglu, Bonaventura, Samu, Saelamaekers, juga Lucas Paqueta. Khusus Paqueta secara permainan sangat meningkat, formasi dan cara bermain dengan passing cepat ini sangat cocok dengan sentuhan-sentuhannya. Selain nama-nama diatas, ancaman untuk tim lawan juga bisa datang dari area fullback yang diisi Theo Hernandez dan Andres conti yang semakin agresif.

Selanjutnya racikan Pioli akan mendapat tantangan dari 2 tim yang satu dekade ini merajai Italia, yakni Juventus dan Napoli. Patut ditunggu seperti apa kejutan yang akan dihadirkan Pioli dan para punggawanya. Momentum penaklukan kota Roma sangat tepat untuk memompa motivasi para punggawanya untuk bertarung melawan raja-raja Italia dari Turin dan Naples.

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter