-->

Filanesia dan peluang sekolah dasar formal ikut berkontribusi

Filanesia dan peluang sekolah dasar formal ikut berkontribusi


Filanesia, meski terkesan jalan di tempat akibat berbagai macam skandal yang dilakukan para elit PSSI pada dasarnya adalah sebuah tonggak penting dalam pengembangan sepakbola tanah air. Bisa dibilang filanesia adalah kurikulum sepakbola Indonesia yang akan membuat pengembangan sepakbola kita lebih terarah. Sebagaimana pengembangan kurikulum di sekolah formal yang berkembang lebih humanis dan konstruktif dengan muncul K-13 dengan konsep tematik yang aplikatif dan menarik, hal ini pun terjadi di dunia sepakbola Indonesia dengan Filanesianya.

Dalam pengembangan sepakbola usia dini Filanesia, usia 6-9 tahun adalah fase pengenalan, usia 10-13 adalah fase pengembangan skill dan usia 14-16 baru fase permainan. Dua fase awal merupakan fase usia anak Sekolah Dasar, di 2 fase ini anak diharapkan menikmati sepakbola dengan riang dan gembira serta jauh dari tuntutan-tuntutan serta target-target apapun. Kemiripan perkembangan yang terjadi di sekolah formal dan dunia sepakbola kita yang lebih memperhatikan fase-fase perkembangan anak memberi harapan bahwa sepakbola mampu dikembangkan di sekolah-sekolah formal. Sepakbola bukan semata tentang pengembangan fisik dan skill, tapi juga harus diiringi dan dipadu dengan perkembangan intelegensia yang bagus dari anak didik. Sehingga sekolah formal adalah tempat yang tepat untuk memadukan kesemuanya itu.

Jika kita pernah melihat film kartun "Captain Tsubasa" pasti sudah jamak di fikiran kita bahwa Jepang adalah negara yg sukses mengembangkan sepakbolanya di tempat tiap jenjang sekolah formal. Dan hal ini bukan cuma terjadi di film, karena banyak pemain di kompetisi J-league yang merupakan jebolan kompetisi antar sekolah di Jepang. Bahkan klub premier league, Arsenal FC pernah tertarik dan merekrut Ryo Miyaichi yang merupakan pemain terbaik dari gelaran turnamen antar sekolah di Jepang. Jika hal ini mau kita adopsi tentu perlu perencanaan yang berjenjang untuk menggelar kompetisi antar sekolah yang kompetitif dan berkelanjutan. Ini tentu bukan hal baru di Indonesia karena dunia basket tanah air sudah memberi kita contoh yang sempurna dengan DBL competitionnya.

Related Posts

3 comments

terserah said…
menang berapapun di bayar
ayo segera bergabung bersama kami di bandar365*com
WA : +85587781483
Subscribe Our Newsletter