-->

Menikmati Pesona Banyuwangi bersama Keluarga

pesona banyuwangi
Kali ini saya ingin berbagi perjalanan menyusuri Banyuwangi bersama keluarga, kali akan berbeda dengan perjalanan-perjalanan sebelumnya karena di perjalanan ini ada keponakan yang masih kelas 1 SD dan juga ada abah-ibu yang tentu sudah sepuh, sehingga detail-detail perjalanan serta kenyamanan harus kita perhatikan karena perjalanan ini juga cukup singkat dari Senin dini hari pukul 01.00 sampai Selasa pukul 19.00 kita sudah sampai di rumah kami di Sidoarjo. Sebisa mungkin kita design perjalanan yang nyaman namun tetap maksimal dalam mengeksplor keindahan banyuwangi,, yah karena hari Rabu kita juga harus sudah kembali ke aktifitas kerja masing.
Perjalanan kita mulai pukul 11.30 menuju stasiun Sidoarjo kota, kita menunggu sekitar 30 menit sampai kereta Wijaya Kusuma tujuan Banyuwangi datang, moda kereta api kita pilih karena kita anggap paling nyaman. Karena malam ini kita harus bisa istirahat maksimal agar jalan-jalan kita keesokan hari bisa tetap asik. Dan benar begitu kereta berjalan kami semua bisa tertidur dengan nyenyak, dan aku baru terbangun sekitar pukul 04.30 untuk sholat subuh di kereta, saat itu samar aku dengar ada pemberitahuan kita sampai di stasiun kalibaru. Singkat cerita kita sampai di stasiun Karangasem pukul 07.00 dan langsung kita gunakan untuk bersih diri dan sedikit mengganjal perut dengan pop mie dan kopi/teh hangat.


Pukul 08.30 perjalanan kita mulai, kita menjelajah ke arah Utara Banyuwangi, tujuan pertama adalah Grand watu dodol, sebuah pantai dengan pasir hitam dengan batu besar di tengah jalan yang sangat iconic yang sering disebut watu dodol, konon saat pembangunan jalan ini, batu ini akan dihancurkan namun tidak ada alat yang mampu menghancurkannya dan sampai saat ini batu itu masih kokoh berdiri. Di tempat ini juga kami manfaatkan untuk sarapan, satu hal yang saya kagumi dari Banyuwangi, meskipun merupakan daerah tujuan wisata, namun makanan disini harganya masih sangat terjangkau bahkan bisa dibilang sangat murah. Pagi itu kami beli 3 nasi goreng, 2 nasi pecel dengan telor dan 1 porsi bakso, ditambah minum es teh/teh anget 9 gelas hanya menghabiskan Rp.91.000.

Foto diatas adalah salahsatu view di pantai watu dodol, disini juga ada yang menawarkan untuk menyebarang ke taman Nasional Bali barat yang terlihat sangat dekat di seberang sana. Oh ya disini juga ada panggung panjang yang biasa digunakan untuk foto dengan pemandangan lautnya.

Selanjutnya kita menuju ke pantai bangsri dengan rumah apungnya yang sudah masyhur. Sebelum ke rumah apung kami menikmati pantai bangsri yang masih sangat jernih. Dengan pohon-pohon semacam Cemara kecil di sampingnya.


Lalu kita menuju ke rumah apung, untuk menyebrang ke rumah apung tiap orang cukup membayar Rp.5000 untuk naik kapal yang sangat aman menurutku, jika mau memberi makan ikan-ikan lucu di sana kita bisa membeli roti seharga Rp.10.000 per bungkus besar.
pesona banyuwangi


Diatas kerumunan ikan yang kita rekam, benar-benar asyik dan bisa buat edukasi ke anak-anak, disini kita juga bisa berenang bersama ikan-ikan ini dengan menyewa peralatan snorkeling seharga Rp.20.000, ada juga marine education, sebuah kapal perang besar yang digunakan untuk edukasi ke anak-anak. Untuk menuju ke marine education ini kita perlu membayar Rp.45.000 untuk berlayar dan guide yang akan memandu disana. Yang suka olahraga adrenaline ada banana boat juga Lo disana, kita juga bisa menyeberang ke pulau Menjangan dari dermaga Bangsri ini.

Puas menikmati laut Bangsri yang asri, bersih dan sangat jernih kami melanjutkan perjalanan ke taman Nasional Baluran, tujuan utama kami tentu Savana bekol dan pantai Bama dan konservasi mangrovenya yang masih sangat alami. Karna cuaca masih sangat panas kami putuskan untuk menuju ke pantai Bama terlebih dahulu, sepanjang perjalanan aku clingak-clinguk, berharap akan menemukan kijang atau banteng yang berlarian di Savana.

Diatas adalah salahsatu spot foto di pantai bama, kami menghabiskan 30 menit di pantai kecil nan eksotis ini, kemudian kami putuskan kembali ke Savana bekol, kali di sepanjang perjalanan kami benar-benar disuguhi kawanan kijang yang berlarian layaknya savana-savana di Africa, sayang hari ini tak tampak banteng-banteng liar, kami hanya menemui kotorannya... Hahaha
pesona banyuwangi
Setelah para ibu-ibu puas berfoto sambil menahan terik mentari, kami lanjutkan perjalanan kembali menuju ke kota Banyuwangi untuk mencari oleh-oleh dan makan makanan khas Banyuwangi nasi tempong "mbok wah" yang melegenda. Nasi tempong adalah nasi dengan sayur dan sambal pedas yang khas dengan bermacam-macam pilihan lauk, kali ini aku memilih lauk cumi kesukaanku. Lagi-lagi harga makanan disini membuat kami betah. Nasi tempong 9 porsi dengan bermacam-macam lauk dan minum, hanya bertarif Rp. 325.000, aku bayangkan kalau itu di Surabaya mungkin sudah mencapai Rp.600.000-an. Alhamdulillah kenyang.

Setelah puas berpedas-pedas di mbok wah kita langsung menuju hotel. Oh ya seharian ini kami keliling dengan menyewa mobil seharga Rp.500.000/hari. Kali ini hotel yang sudah kita pilih adalah hotel Ketapang indah dengan tarif per malam Rp. 540.000/malam. Kali ini kami mencari hotel yang nyaman agar bisa beristirahat di waktu yg sangat singkat ini, namun juga memiliki view alami yang bagus, dan tidak salah kami memilih hotel ini, tepat di belakang hotel ini adalah pantai berpasir putih dengan pemandangan pulau Bali di seberang sana. Ada kolam renang yang berdekatan dengan laut sehingga memberikan view yang sangat menawan saat berenang. Dan tentu jangan sampai kalian bangun kesiangan kalau menginap di hotel ini, karena pemandangan matahari terbit dari balik pulau Bali sangat sayang untuk kita lewatkan.

pesona banyuwangi


Setelah menikmati sunrice, kita bisa menikmati breakfast di tempat makan yang juga menghadap ke laut.

Pukul 10.00 kami bergegas menuju stasiun Banyuwangi baru untuk kembali ke Sidoarjo, perjalanan pulang ini kami menaiki kereta Wijaya Kusuma eksekutif agar bisa tidur dan beristirahat dengan cukup. Namun pemandangan di samping kanan-kiri membuatku urung untuk tidur, pemandangan yang tidak kita nikmati saat berangkat karena malam hari. Perbukitan yang rimbun, rumah-rumah di lembah, persawahan yang luas, dan Si Raung yang begitu tegap dan kokoh. We Will back banyuwangi, eastest of east Java....

Catatan :
Kereta Wijaya Kusuma ekonomi premium Rp. 170.000
Kereta Wijaya Kusuma eksekutif Rp. 215.000


Related Posts

1 comment

terserah said…
ayo daftarkan diri anda di a*g*e*n*3*6*5 :D
WA : +85587781483
Subscribe Our Newsletter