Sepakbola Putri Masih Penuh Harapan

Foto by tirto.id

Meski masih sering jadi bulan-bulanan di ajang Internasional, bahkan oleh negara-negara tetangga macam Thailand, Vietnam dan Myanmar kita dibantai dengan skor besar. Namun, pada prinsipnya sepakbola putri Indonesia memiliki potensi besar untuk berkembang dan melebihi prestasi timnas putra seperti timnas putri Amerika Serikat yang jauh lebih superior dalam Raihan prestasi dari timnas putranya. Ibarat seorang perempuan, sepakbola kita masih sangat suci dan pantas diperjuangkan dari pada sepakbola putra yang sudah terlanjur runyam oleh banyak masalah yang diakibatkan oleh federasi sendiri.

Minat para perempuan terutama usia dini meningkat dengan pesat beberapa tahun terakhir, contoh kecil mulai tahun kemarin di sekolah tempatku mengajar ada 3 anak perempuan yang mengikuti ekstra minisoccer. Dalam turnamen antar SD yang diadakan Milo Indonesia April lalu pun banyak pemain wanita yang ikut berpartisipasi dan bukan hanya sebagai pelengkap tim, namun menjadi pemain yang berpengaruh pada permainan timnya masing-masing. Dengan diselenggarakannya liga Indonesia putri tahun ini, tentu akan semakin mempopulerkan sepakbola putri di kalangan masyarakat sehingga image perempuan bermain bola tak lagi tabu bagi masyarakat Indonesia. Meski masih terkesan dipaksakan karena mengharuskan peserta liga 1 untuk membentuk tim putri sehingga liga ini pun nantinya hanya diperuntukkan untuk tim-tim liga 1 Indonesia, padahal sebelumnya telah banyak klub sepakbola putri yang telah berdiri dan memiliki squad lengkap namun tak dapat diakomodir oleh liga 1 putri bikinan PSSI ini. Tapi tak apalah, sebagai awal, ini tetap harus kita apresiasi segala inisiasi yang dilakukan PSSI.

Kekhawatiran tentu mengemuka, hal ini wajar mengingat pengelola klub dan pengelola liga 1 putri ini adalah orang-orang yang juga menangani tim-tim putra di liga 1, yang berarti mereka pulalah yang turut andil memperuwet sepakbola pria hingga tak terurai lagi. Akankah sepakbola putri kita juga akan mengalami hal sedemikian rupa? Tentu kita sama-sama berharap itu tidak terjadi. Sepakbola putri yang masih suci ini, semoga dikelola dengan tepat dan terus dijaga kesuciannya. Agar tidak kusut mari kita jaga bersama-sama keceriaan anak-anak perempuan kita dalam menikmati sepakbola.