-->

Frank Lampard,Sang Legenda yang Datang disaat yang Tepat

gambar dari gettyimages
Khalayak sepakbola pasti masih ingat bagaimana kiprah Lampard saat masih bermain, seorang gelandang Flamboyan yang setiap pergerakannya sangat berbahaya, bukan hanya assist bahkan gol-gol berkelas kerap ia cetak untuk Chelsea. Bersama John Terry, Lampard adalah menjelma menjadi icon utama kebangkitan Chelsea dibawah Roman Abramovic dan Allenatore Jose Mourinho.

Sebagai fans AC Milan, Lampard adalah salahsatu dari sedikit pemain sepakbola yang saya kagumi yang tidak pernah berseragam Rossoneri. Memiliki visi yang kuat dipadu dengan intelegensi di atas rata-rata membuat Lampard menjadi pemegang tongkat orkestra yang mengalirkan permainan Chelsea di lapangan tengah.

Kini sang legenda itu telah kembali ke Stamford bridges, markas Chelsea. Bukan lagi sebagai pemain yang memimpin orkestra di dalam lapangan. Namun menjadi seorang pembangun tim yang merancang dan memilih alat musik yang akan digunakan beserta sang empunya.


Hampir membawa Derby country promosi ke EPL adalah capaian yang diraih Lampard musim lalu. Tentu bukan hal yang mentereng jika melihat deretan pelatih the blues sebelumnya. Sanksi embargo transfer yang diberikan UEFA kepada Chelsea membuat langkah tim ini memperkuat tim cukup terbatas. Banyak yang menyangka dipilihnya Lampard memang karena Chelsea tidak seberapa berambisi musim ini, dalam artian hanya untuk mengisi kekosongan usai ditinggal Sarri ke Juventus. Keperkasaan Liverpool dan Manchester city rasanya juga sulit dikejar dalam semusim, namun Chelsea bisa membangun tim untuk 2 atau 3 musim kedepan, untuk tujuan ini tentu sosok Lampard patut dicoba untuk mengembangkan para pemain muda yang ada.

Nama-nama macam Tammy Abraham, Mason Mount, Fikayo Tomori, Pulisic, Christensen dan Callum-Odoi begitu masif mengisi starting eleven The Blues, beberapa nama yang saya sebutkan tadi tentu sebelumnya sangat asing di telinga kita. Sebenarnya mereka juga bukan satu-satunya opsi pilihan Lampard karena di daftar pemain yang dipinjamkan ke tim lain terdapat nama-nama yang sebenarnya lebih memiliki pengalaman dan jam terbang macam Drinkwater, Tiemoue Bakayoko atau Pasalic yang moncer di Atalanta. Hal ini menandakan bahwa Chelsea dan Lampard memang ingin membangun orkestra baru di tim ini.

Kekalahan oleh Man.united di laga pembuka Premier League serta deretan hasil buruk di awal musim nyatanya tidak membuat manajemen Chelsea panik, ini tentu tentu mengherankan mengingat tabiat Abramovic yang doyan mengganti pelatih untuk mengejar prestasi instan. Hal ini pula yang membuat Lampard tetap nyaman mengembangkan performa tim mudanya. Kini, perlahan kepingan orchestra Lampard mulai terbentuk, belum sempurna namun bentuknya yang sudah mulai terlihat membuat Lampard akan mudah dalam melengkapi beberapa keping terakhir. Frank Lampard, sang legenda yang datang disaat yang paling tepat, rasanya tak ada yang lebih baik dari  dia dalam memadukan intelegensi pribadinya dengan pengetahuan akan potensi tim yang pernah membesarkan namanya ini. Saya tidak akan kaget jika 2 atau 3 tahun kedepan Chelsea-nya Lampard akan menjadi ganjalan utama atau bahkan menyerobot dominasi Liverpool merah dan Manchester biru. Bravo Frank Lampard.

Related Posts

1 comment

Yaudah said…
ayo daftarkan diri anda di AJOQQ :D
menangkan jackpot dengan sebanyak-banyaknya :D
Subscribe Our Newsletter