-->

Yakin merger, Persibo?

Pemain Persibo saat berujicoba dengan Persela Lamongan
Wacana merger yang didengungkan manajemen Persibo Bojonegoro dengan salahsatu klub divisi 2 menuai beragam tanggapan dari para suporter Persibo, sebagian sependapat dengan rencana manajemen namun tak sedikit pula yang kontra dengan hal itu. Terlepas dari pro-kontra tentang aturan FIFA, namun nyatanya merger dan penjualan lisensi sudah jamak terjadi di Indonesia. Yang terbaru tentu merger antara PS TIRA dan persikabo. Sebelumnya ada cerita tentang pelita jaya yang beberapa kali kepemilikan lisensinya berpindah tangan dengan dalih merger.

Di berbagai belahan dunia pun banyak terjadi merger antar 2 klub atau lebih, salahsatunya adalah klub ibukota Italia, AS Roma yang merupakan gabungan antara 3 klub di kota Roma, yaitu Roman FC, SS Alba-Audace, dan Fortitudo-Pro. Merger dilakukan biasanya karena alasan keuangan, dominasi daerah seperti yang dilakukan AS Roma, juga untuk mengejar prestasi. sementara merger di Indonesia lebih banyak karena perpindahan lisensi sehingga membuat homebase sebuah tim berpindah. Jadi, merger sah-sah saja asalkan di laksanakan sesuai aturan yang berlaku.


Kembali ke Persibo, terlepas dari benar atau tidaknya merger yang dicanangkan oleh manajemen, ada beberapa pertanyaan yang muncul dibenak saya. Pertanyaan pertama, darimana sumber dana untuk merger? Tentu sebagai PT Persibo sudah tidak mungkin didonor oleh pemerintah kabupaten lagi sejak munculnya peraturan mendagri bahwa klub profesional tidak diperbolehkan mendapat dana dari APBD. Beberapa tahun belakangan manajemen  juga sempoyongan mencari dana untuk sekedar mengikuti kompetisi liga 3. Dengan wacana merger tersebut berarti manajemen sudah memiliki sumber dana lain yang belum diungkap.


Pertanyaan kedua, jika memang ada dana besar untuk merger kenapa tidak digunakan untuk membentuk tim yang bagus atau tim sekelas Liga 2 untuk berkompetisi di Liga 3?. Masalah umur? Banyak kok pemain muda di liga 2. Dengan adanya dana sebanyak biaya merger tentu mudah melakukannya. pertanyaan ketiga, jika memang jadi di liga 2, apakah manajemen sanggup membentuk tim yang kompetitif? Liga 2 jauh lebih keras, Persegres saja akhirnya menghilang dengan puluhan juta hutang gaji ke pemain. Bukan hanya masalah keuangan namun persaingan yang ketat antar tim bisa saja melempar Persibo kembali turun kasta, Persatu tim tetangga yang punya potensi sponsor dan keuangan hampir sama dengan Persibo saja tersungkur musim ini. Ironis bukan jika kita memaksa merger untuk naik kasta dan setahun kemudian kembali lagi turun kasta. Apakah suporter juga akan mendukung sepadat dulu? Saya kira liga 2 juga belum menjamin suporter akan meluber seperti dulu karena kelas Persibo sebelumnya adalah kasta tertinggi. 


Apapun keputusan yang diambil Persibo ke depan harapannya diiringi dengan kesiapan semua stakeholder untuk mendukung setiap langkah manajemen..

Related Posts

2 comments

main poker dengan banyak penghasilan
ayo segera hubungi kami
WA : +855969190856
Subscribe Our Newsletter