-->

Theo Hernandez, Pembeda yang Muncul dari Sisi Kiri Pertahanan

Theo hernandez merayakan golnya ke gawang Parma (source: Instagram @acmilan)
Musim panas lalu, seorang Paolo Maldini yang merupakan Legenda hidup sekaligus sporting director AC Milan rela terbang ke Ibiza untuk menemui dan merayu secara langsung bek kiri real Madrid yang musim lalu dipinjamkan ke real sosiedad, Theo Hernandez. Memiliki posisi yang sama dengan dirinya ketika masih berseragam rossoneri, insting Maldini seakan tergerak secara naluriah untuk menjemput pemain muda dengan segudang potensi ini. Penampilan apiknya musim lalu telah lama mendapat pantauan dari seorang Paolo maldini, dan Maldini yakin anak muda ini masih akan terus berkembang dan bukan hanya one season player.

Didatangi langsung seorang legenda yang namanya sudah tenar paripurna saat masih menjadi pemain dulu dan memiliki posisi yang sama dengan dirinya membuat Theo tak berkutik, dipercaya seseorang yang telah lima kali mengangkat trophy Champions League tentu suatu kebanggaan tersendiri dan juga tantangan untuk meraih hal sama atau bahkan melampauinya. Tanpa pikir panjang Theo pun mendarat di Milanello dengan mahar 20 juta euro dari klubnya sebelumnya, Real Madrid.

Meski menjalani pra musim dengan baik, Theo harus mengawali musim dari bangku cadangan akibat cedera yang dialami saat pertandingan pra musim. Gaya permainannya yang agresif membuatnya sering meninggalkan pos pertahanan, hal ini yang membuat Giampaolo juga lebih suka memainkan Richardo Rodriguez yang lebih seimbang. Berbeda dengan Giampaolo, Stefano Pioli memiliki pendekatan berbeda untuk Theo. Sadar akan potensi ledakan besar yang bisa dihadirkan Theo, Pioli memilih untuk terus memainkannya dengan nasehat-nasehat perbaikan yang dilakukan untuk sang pemain. Dari sisi taktik Pioli juga menukar posisi Lucas paqueta dengan Frank Kessie yang memiliki defense lebih bagus untuk menemani Theo di sisi kiri.

3 gol dari open play dari 11 pertandingan tentu adalah catatan yang cukup impresif bagi seorang yang berposisi sebagai bek. Ketiga gol yang dicetak seorang Theo Hernandez lahir dari insting dan keberaniannya pelakukan penetrasi di celah pertahanan lawan. Contoh paling update tentang impresifnya pemain ini terjadi semalam kala Milan dijamu rival lama AC Parma di Ennio Tardini. Saat Jack Bonaventura melepaskan tendangan, terlihat Theo langsung menyongsong ke depan seakan ia sudah tau kalau bola akan di tepis, dan benar saja bola muntahan gagal diamankan secara sempurna oleh bek-bek Parma malah memantul ke kaki Theo dan dengan sekali tembakan Theo berhasil menggoyang jala gawang tuan rumah. Jika lihat tayangan ulang hanya Theo yang menyongsong bola ke depan sementara pemain lain hanya melihat bola dan menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.

Pertandingan melawan Parma secara tidak langsung membuat Pioli semakin pusing dengan performa lini depannya. Bisa dibilang semua telah dicoba dan dimaksimalkan tapi belum juga membuahkan hasil, 27 tembakan dilepaskan dengan sia-sia, 7 tembakan yang mengarah ke gawang juga begitu mudah di antisipasi kiper lawan. Piatek masih setia dengan angka 3, jumlah gol yang ia cetak musim ini. Suso bermain lebih baik tapi belum cukup jadi pembeda, Calhanoglu sangat agresif tapi tak ada hasil klinis. Sepertinya ada masalah kepercayaan diri yang harus segera diobati dengan gol yang lahir dari kaki mereka sendiri. Ketumpulan di lini depan ini justru terselamatkan oleh seorang pemuda penjaga lini pertahanan yang muncul dari sisi kiri, Posisi yang dahulu kala diisi sang direktur olahraga sekaligus mentor dan perajuk potensi besar dalam tubuh seorang Theo Hernandez. 

Related Posts

2 comments

miao sai said…

ayo daftar di agen365*com :D
WA : +85587781483
Sunflower said…
ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
hanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
terimakasih ya waktunya ^.^
Subscribe Our Newsletter