-->

Saat Sang Raja Hutan Kembali ke Hutan Merah Hitam

Foto by:thenational.ae
Musim panas lalu sejatinya hutan merah hitam sudah kedatangan banyak penghuni baru yang memiliki keunggulan untuk bersaing dengan tim-tim besar Italia. Ada kuda pacu dalam diri Theo Hernandez yang cepat, akseleratif dan klinis, 6 gol tentu bukan catatan sembarangan untuk seorang defender, lalu ada badak muda dalam diri Ismael Bennacer yang kuat dan memiliki keeping bola menawan untuk memulai dan mengatur serangan, ada juga macan kumbang dalam diri Rafael Leao yang cepat dan skillfull, lalu ada juga harimau Kroasia dalam Ante Rebic yang musim sebelumnya tampil menawan di Eintracht Frankfurt, di lini belakang ada banteng kokoh Brazil dalam diri Leo Duarte dan terakhir adalah Elang Bosnian yang pekerja keras dan selalu bermain efektif yang sebelumnya menjadi rekan Bennacer di Chievo Verona, Rade Krunic.

Semua penghuni baru yang disebutkan di atas adalah pemain dengan usia muda yang secara pengalaman dan mental masih harus di upgrade. Hewan-hewan muda ini tentu memiliki potensi besar secara teknis, namun untuk melejitkan potensi mereka dibutuhkan singa berpengalaman yang memimpin mereka berburu di hutan. Faktor kepemimpinan inilah yang terlupakan oleh manajemen hutan merah hitam.

Selama setengah musim anak-anak penghuni baru ini seperti kebingungan karena tak ada pemimpin secara mental dan spirit. Para penghuni lama juga kebingungan karena peracik strategi baru yang sangat filosofis membuat mereka harus banyak belajar hal baru yang dihadirkan sehingga tak punya banyak waktu untuk menuntut para penghuni baru.

Sang pangeran hutan di amanahi untuk memimpin hutan juga masih sangat muda. Sang serigala muda ini sangat mumpuni untuk memimpin secara teknis, namun seorang Romagnoli masih belum memiliki pengalaman yang cukup dan tentu kita semua tahu bahwa pengalaman tak bisa dibeli. Sehingga mau tak mau manajemen harus memanggil kembali sang raja hutan untuk menuntun dan memimpin para penghuni hutan yang masih muda ini, sekaligus mengajari sang pangeran sampai tim ini siap untuk ditinggal lagi oleh sang raja yang sudah semakin menua.

Tepat pada tanggal 03 Januari 2020, sang raja hutan kembali ke hutan merah hitam dengan misi mulia membangkitkan performance tim secara keselurahan dan utamanya para anak-anak muda penghuni baru hutan ini. Dengan slogan #IZback dengan gagah sang raja masuk ke dalam hutan dan membuat darah para penghuni muda hutan kembali bergairah. Meski hanya bermain imbang dilaga pertamanya, namun saat sang raja mulai menjejakkan kaki di lapangan hijau, permainan tim langsung meningkat meski belum cukup klinis untuk mengubah skor.

Tiga pertandingan selanjutnya berhasil dimenangkan, keberadaan sang raja hutan telah mengubah semua, spirit dan determinasi membumbung tinggi, para anak muda ini terlihat lebih tenang dan bermain dengan klinis dan sang raja dengan aura kuatnya selalu membuat penghuni hutan merah hitam menemukan potensinya kembali, bahkan saat sang raja hanya berdiri di samping lapangan. Hal ini membuktikan bahwa sang raja telah berhasil menggairahkan seisi hutan, meski tetap ada yang merasa terganggu dan terpinggirkan, terutama para pemalas yang selama ini hanya menjadi raja semu di hutan ini.

Kedatangan Ibra secara klinis telah menaikkan performa para pemain lain. Leao semakin akseleratif dan percaya bergerak di daerah pertahanan lawan hal senada juga berlaku untuk ante rebic, Ismael Bennacer juga semakin kokoh mengelola bola di lini tengah, meski banyak yang masih berpendapat bahwa Bennacer belum menemukan pendamping yang pas untuk saling mendukung di lini tengah Milan. Theo Hernandez yang menjadi satu-satunya pemain baru yang moncer sejak awal pun semakin bersinar dan menjadi top skor sementara Milan musim ini.

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter