Perjalanan bersama para juara cilik
Cerita dimulai dari sekitar 2 bulan yang lalu saat pak Lukman dari SDN Kebonagung, kota Pasuruan mengumumkan di grup WA bahwa SDN Kebonagung akan mengadakan turnamen sepakbola U-10, tanpa pikir panjang langsung saja aku inden untuk 1 tim meski belum tau disetujui atau tidak oleh sekolah karena baru kali ini kita akan ikut turnamen di luar kota tapi sudahlah pikir keri wae. Yang ada di pikiranku saat itu hanya kita harus ikut karena sangat jarang ada turnamen sepakbola antar sekolah seperti seperti ini.(baca: Perlunya kompetisi antar sekolah dasar ) Saat itu aku sama sekali tak terfikir tentang juara, aku hanya berfikir bagaimana memberi mereka kesempatan bermain sebanyak-banyaknya. Karena di usia mereka memang yang terpenting seberapa banyak mereka bertanding bukan seberapa banyak mereka juara. Singkat cerita keesokan harinya aku langsung izin ke kepala sekolah dan mengajukan anggaran ke direktur, dan Alhamdulillah semua mengijinkan untuk ikut turnamen di Pasuruan.
Cerita berlanjut untuk memilih anak-anak untuk ikut turnamen ini, semua tim yang sempat tampil di Milo Football Competition bulan April lalu ternyata tak bisa ikut semua karena masalah umur, emmm ini tak bisa diputuskan terburu-buru beberapa kali latihan minisoccer aku benar-benar mengamati anak-anak kelas 4 dan 5 yang akan aku tunjuk untuk melengkapi tim sebelumnya. Akhirnya aku memilih Alan kelas 4 untuk mendampingi Davin di posisi kiper, Ahsan kelas 5 akan saling bergantian dgn varo dan Ilman di pos pertahanan, serta Daffa akan membantu di posisi tengah lapangan bersama Rafi, Uno, Azka,Ray. Sementara rayza dan Al wafi akan bergantian mengisi pos penyerangan.
Setelah tim ini lengkap, aku langsung memanggil mereka untuk berkumpul dan menjadwalkan latihan pertama, latihan pertama tentu belum memuaskan ku karena banyak dari mereka masih baru dan nervous bahkan anak-anak yang dulu ikut Milo juga banyak yang bukan pemain inti. Tapi yang membuatku tenang waktu itu mereka begitu bersemangat dan sangat excited untuk ikut turnamen ini, hal inilah yang membuatku juga ikut optimis dengan anak-anak ini meskipun dari awal aku tak pernah bicara tentang target ataupun juara meski beberapa dari mereka jadi bagian dari tim yang menjadi juara 2 Jatim di Milo Football Competition. Baru sekali latihan, muncul sedikit kerikil yang mengganggu, aku tumbang dan harus opname di rumah sakit. Yah HB turun gara-gara ambeienku yang sudah sebulan mengeluarkan darah. Emmm memalukan sih, tapi mau gimana lagi. Disaat aku terbaring di RS, aku dengar kabar dari kawan-kawan di sekolah, ternyata anak-anak tetap latihan meskipun aku tidak ada, dari sinilah keyakinan ku pada anak-anak ini semakin tinggi.
Setelah aku sembuh, masih ada 3 kali kesempatan berlatih salah satunya kami lakukan di lapangan minisoccer ITS. Ini kita lakukan agar anak-anak terbiasa main di terik matahari serta agar lebih memahami posisi dan taktik yang akan kita terapkan dan yang paling penting bisa meningkatkan chemistry anak-anak. Saat di ITS ini gambaran permainan mereka sudah terlihat, dan aku semakin yakin mereka siap berkompetisi. Anak- anak yang April kemarin ikut MFC terlihat mengalami peningkatan cara bermain dan kepercayaan diri secara signifikan, anak-anak yang baru bergabung pun menunjukkan kemampuan adaptasi dengan cepat.
Malam hari sebelum keberangkatan aku ajak para juara cilik ini untuk menginap di sekolah, selain mengantisipasi agar tidak ada yang terlambat esok pagi, aku juga berharap mereka menjadi lebih akrab dan memperbaiki chemistry satu sama lain. aku siapkan 1 ruang kelas untuk mereka tidur, setelah sholat isya satu per satu dari mereka mulai hadir dengan diantar orangtua masing-masing setelah lengkap datang semua aku ajak mereka bermain bola tangan di hall. Mereka cukup antusias dan heboh sampai berteriak-teriak dan tertawa bersama. Pukul 21.00 aku suruh mereka masuk ke kamar untuk tidur, tapi seperti dugaanku mereka tak akan semudah itu tidur, sesudah drama menyuruh mereka tidur yang panjang aku keluarkan kalimat sakti ku hingga mereka akhirnya setidaknya mencoba menutup mata... Drama belum usai pukul 01.00 mereka mulai resek, beberapa keluar masuk kamar dan bergurau sehingga mengganggu yang lain. Akhirnya aku putuskan menunggui mereka di depan pintu sampai akhirnya pukul 03.00 mereka terbangun untuk sholat tahajud dan witir dan sepert dugaanku mereka sudah tak bisa tidur lagi hingga akhirnya aku menyuruh mereka mandi dan bersiap, meski ada ada yg memilih untuk cuma gosok gigi dengan dalih nanti di lapangan juga kotor lagi. Wkwkwkkw
Pagi setelah sholat subuh kita langsung berangkat pukul 07.00 tepat kita sampai di lokasi pertandingan, lapangan Wijaya kota Pasuruan. Anak-anak langsung aku ajak sarapan di pinggir lapangan, kebetulan aku sudah pesan sarapan pagi lewat salahsatu panitia. Selesai sarapan anak-anak langsung mengikuti upacara pembukaan dan langsung persiapan untuk pertandingan pertama melawan SDN Model Banyuwangi. Pertandingan pertama ini membuatku sangat kagum, varo yang biasanya out posisi bisa sangat disiplin dibelakang, Rey semakin matang menjadi playmaker dan trio uno,rayza,azka semakin kompak dan percaya diri. Mereka melambungkan asa ku di pertandingan pertama, 4-0 menjadi hasil akhir dari pertandingan ini lewat Azka dan rayza yang masing-masing mencetak 2 gol. Dan singkat cerita, babak penyisihan berhasil kita lewati dengan sapu bersih poin, 2-0 menghadapi MIN Mandaran, dan masing-masing 1-0 melawan SDN Sidomoro dan SDN Kebonagung B. Dengan hasil ini kita menjadi juara grup A. Setelah pertandingan pertama tim pelatih mencoba eksperimen dengan menukar posisi uno yang semula mengisi sayap kanan dengan Rey yang berposisi di tengah dengan harapan ada covering yang cepat jika ada serangan balik lawan karena Uno punya speed dan power yang kuat juga harapannya mereka bisa mencoba berbagai posisi dan saat dibutuhkan kelak mereka sudah siap.
Di babak perempatfinal, anak-anak bertemu lawan dari ujung timur pulau jawa, yakni SDN Model Banyuwangi B, sempat kesulitan di menit-menit awal, namun akhirnya anak-anak mampu unggul 3-0 lewat gol Azka, rayza dan Uno. Perlawanan sesungguhnya akan terjadi dibabak semifinal dan final, kami sempat khawatir dengan lini belakang dan kiper yang selama penyisihan grup jarang sekali mendapat serangan, keempat semifinal cukup kuat dengan pemain-pemain yang memiliki power dan kecepatan yang bagus, sehingga tim pelatih selalu mewanti-wanti pertahanan agar tetap fokus. Di semifinal melawan SDIT BIC Pasuruan, hingga paruh waktu keadaan masih imbang, meski lebih banyak menekan namun pertahanan lawan cukup solid dan sesekali melakukan serangan balik berbahaya. Davin yang selama pertandingan-pertandingan sebelumnya jarang sekali diserang, cukup bekerja keras di pertandingan ini. Tangkapan krusialnya saat menghadang serangan BIC, langsung di sambung dengan umpan jauh yg langsung mengarah ke rayza yang berdiri bebas dan mengecoh kiper lawan, 1-0 untuk SAIM. Pertandingan seru ini ditutup oleh tendangan bebas yang sangat indah yang dicetak oleh Rey.
Babak final sendiri berlangsung sangat seru, meski banyak menekan namun serangan lawan sangat mematikan sehingga harus benar-benar fokus, anak-anak di bangku cadangan ikut tegang, beberapa memuji lawan yang kuat, beberapa lagi mengaku kakinya lemas dan tidak mau di bertanding, aku menegur mereka, memberi semangat dan memotivasi dengan nada tinggi untuk terus bersiap dan berdoa. Di tengah keadaan fisik yang mulai terkuras akhirnya anak-anak harus kebobolan terlebih dahulu lewat skema serangan balik yang cepat. Namun, gol itu sama sekali tidak membuat anak-anak patah semangat yang menandakan mental bertanding mereka semakin kuat, mereka dengan cepat kembali mengatur serangan terus menekan lawan hingga tendangan jarak jauh rayza berhasil mengecoh kiper lawan, skor menjadi 1-1. Berhasil membalas gol membuat anak-anak semakin semangat dan terus menerus meneror gawang SDI Sabilillah Malang, namun hingga peluit panjang berakhir skor tetap 1-1 hingga dilanjutkan dengan babak adu penalti, disinilah hal yang tidak kusangka terjadi lagi, Davin kiper yang hemat sekali dalam bergerak ini berhasil menepis 2 tendangan lawan dengan brilian. Dan akhirnya kita menjadi juara turnamen Soccer Kids Festival "Wawali Cup" ini setelah tendangan rayza dan Azka tak mampu diantisipasi kiper SDI Sabilillah.
Selamat para juara cilik, tetap membumi dan jangan layu sebelum berkembang karena proses ini masih akan sangat panjang.... sampaikan salam untuk para orangtua kalian yang sangat luar biasa dalam mendampingi perjalanan kalian...
Komentar