Cerita kelas: Menulis di atas tissue

Tissue sobek saat ditulisi

Kejutan-kejutan kecil dalam pembelajaran mutlak hukumnya untuk dihadirkan, hal-hal sederhana namun diluar kebiasaan dan di luar perkiraan mereka akan membuat mereka tertantang, hal-hal mengejutkan itu juga akan memberi daya kejut pada otak mereka sehingga mereka pun akan lebih fresh dan tertarik untuk mengikuti pembelajaran.

Selama sebulan ini anak-anak banyak bergumul dengan angka-angka karena betapa seringnya ustadz-ustadzah memberi review numerik yang memang harus tuntas untuk memudahkan proses pembelajaran ditahap selanjutnya. Kebosanan dan mungkin rasa muak sudah mulai terlihat diraut wajah mereka yang seperti dihinggapi angka-angka yang menempel di dahi mereka. Tiba-tiba aku punya ide untuk sedikit memberi daya kejut dan tantangan konsentrasi pada mereka. Ide ini muncul tiba-tiba saat di pagi hari ada seorang anak yang mimisan dan aku membantunya untuk memberikan tissu dan membersihkan darah yang berceceran di tangannya dan juga di lantai.

Baik semua silahkan membuat barisan menghadap papan tulis "kataku. Dengan sigap mereka langsung berbaris rapi. Setelah berdoa dan menyapa mereka, aku menjelaskan materi numerik tentang pembagian yang merupakan kebalikan dari perkalian. Setelah mereka aku rasa faham lalu aku buatkan 4 soal yang harus mereka selesaikan. Beberapa anak mencoba beranjak dari tempat duduk, saat itulah aku dengan lantang bilang "stooooop", hari ini kalian tidak menyelesaikan tantangan ini di buku tulis. Mereka mulai bingung, bertanya-tanya dan sedikit kaget, bahkan ada yang nyeletuk "ustadz Iki mesti ono-ono wae". Terus dimana ustadz nulisnya? " Salah satu dari bertanya. Lalu aku ambil 1 box tissue di atas meja, aku ambil satu lembar tissue tipis itu lalu berkata " di tissue ini kalian akan menulis". Langsung saja ribuan kata protes bermunculan tapi aku tau di hati mereka ada rasa penasaran untuk mencoba menyelesaikan tantangan ini. Disaat genting menghadapi protes mereka seperti ini, akhirnya aku keluarkan kalimat sakti "yang berhasil menyelesaikan tantangan ini tanpa sobek sedikit pun maka boleh naik reward 5 tingkat. Mereka langsung menyaut selembar tissue dan balik kanan mencari tempat yang nyaman untuk menyelesaikan tantangan ini.

Tujuan lain dari tantangan ini juga untuk melatih kesabaran, ketelatenan dan juga daya kreativitas mereka dalam menyelesaikan tantangan. Setelah menemukan tempat yang nyaman mereka mulai bekerja, ide-ide brilian bermunculan, ada yang menumpulkan pensilnya agar tidak menembus tissue saat menulis, ada yang memilih memakai spidol dan menulis berupa tanda titik (.) Yang disusun menjadi angka sehingga tidak perlu menggores tissue saat menulis, ada pula yang dengan sangat brilian melipat tissue dengan 2 kali lipatan sehingga membuat tissue itu tebal dan dengan nyaman mereka menulis dan menyelesaikan tantangan.


Meski sudah sangat berhati-hati, tetap saja beberapa tissue sobek dan juga berlubang. Namun juga tak sedikit yang mampu menyelesaikan tantangan dengan sempurna, bersih tak berlubang. Berikut hasil tulisan mereka di tissue putih nan tipis juga rapuh serapuh hatimu.