3 Pemain yang Bisa didatangkan AC Milan untuk Menyelamatkan Musim

Source :ACMilan.com

Performa AC Milan musim ini benar-benar amburadul, jika tidak ingin di bilang hancur lebur. Memperoleh 14 poin dari 13 pertandingan yang dijalani dan bertengger di peringkat 13 tentu bukan hal yang diharapkan Rossoneri. Hanya 4 kali menang, itupun diraih dengan perjuangan sangat keras meski hanya melawan tim-tim papan bawah. Salah satu faktor remuk nya performa Milan tentu adalah pembelian pemain-pemain baru yang kurang cepat beradaptasi atau bahkan mungkin pemain-pemain baru ini hanya sekelas medioker. 6 pemain rekrutan di bulan Juli semua berusia muda yang sebenarnya juga punya potensi besar, namun pemain-pemain muda ini juga memerlukan sosok pemimpin teknis juga pemimpin spiritualitas layaknya Thiago Silva dan Zlatan Ibrahimovic.

Milan musim ini diisi pemain-pemain dengan rata-rata usia termuda di serie-A dan dipimpin oleh kapten yang masih sangat muda atas nama Alessio Romagnoli. Satu-satunya pemain yang mendekati sosok mentor hanyalah Jack Bonaventura yang kebetulan mengalami cedera panjang diawal musim dan baru bergabung di beberapa pekan terakhir. Inilah yang membuat para pemain seperti kehilangan arah karena tidak ada sosok pemimpin secara teknik dan juga pemimpin secara spiritual.

Memasuki bursa transfer musim dingin Januari nanti, tentu Milan tak boleh lagi mengulangi kesalahannya. Pemain-pemain dengan jam terbang tinggi dan memiliki jiwa kepemimpinan tinggi patut didatangkan. Selain faktor kepemimpinan, tentu sang pemain juga harus memiliki kemampuan hebat yang bisa memberi impact langsung pada performa Il Diavolo Rosso. Berikut 3 pemain yang bisa didatangkan Milan untuk mendongkrak posisinya di klasemen :

1. Zlatan Ibrahimovic

Source: pikiran rakyat.com

Habisnya kontrak Ibrahimovic di klubnya saat ini, LA Galaxy memberi kesempatan Milan untuk mendapatkan jasa pemain berusia 39 tahun ini. Milan dan Ibrahimovic memiliki nostalgia yang apik di musim 2010/2011, peluang untuk mengembalikan momentum itu bisa menjadi nilai tambah untuk Milan. Namun, Milan juga harus menghadapi persaingan dengan banyak klub top Eropa lainnya yang juga ingin mendatangkan tanda tangan pemain asal Swedia ini, selain itu gajinya sangat besar untuk menjadi pertimbangan manajemen Milan yang sedang berusaha memperbaiki neraca keuangan. Meski sudah berumur 39 tahun, Ibra masih sangat bugar untuk bermain selama 90 menit dan mencetak banyak gol serta memberi impact langsung ke tim, hal tersebut masih bisa dilakukan Ibra musim lalu di LA Galaxy. Ibra adalah sosok pemimpin teknis yang cocok untuk memimpin skuad muda Milan. Mengingat sebegitu besar effect yang diprediksi akan mampu dihadirkan seorang Ibrahimovic, manajemen Milan harusnya menjadikan Ibra prioritas.

2. Merih Demiral

Source: indosport.com

Cederanya center back baru AC Milan, Leo Duarte, ditambah performa angin-anginan Kapten Romagnoli dan Mateo Musacchio serta baru pulihnya Mattia Caldara membuat posisi center back adalah posisi yang harus segera ditambal oleh manajemen. Merih Demiral rasanya sangat cocok untuk mengisi salahsatu pos di center back Rossoneri. Performa bagus Demiral musim lalu bersama Sassuolo membuat juara bertahan Serie-A musim lalu, Juventus terpikat untuk meminangnya. Namun, setelah bergabung dengan Juventus Demiral harus bersaing dengan skuad center back Juventus yang gemerlap. Sampai sejauh ini matthijs de ligt dan bonnuci masih menjadi pilihan utama, Demiral juga masih bersaing dengan nama-nama macam Chiellini, rugani. Kurangnya jam tampil inilah celah yang coba dimasuki Milan untuk menarik Demiral. Angka 40 juta euro diminta Juventus untuk seorang Demiral memang cukup mahal, namun Milan masih bisa berspekulasi untuk bernegosiasi dengan Juventus.

3. Gerard Deulofeu

Source: sportnet.ca

Geri, sapaan Gerard Deulofeu pernah berseragam rossoneri meski hanya separo musim. Meski tampil menawan dalam setengah musim, namun pergantian manajemen di kubu Milan yang menginginkan perombakan besar ditambah keinginan Barcelona selaku klub utama Deulofeu untuk mengaktifkan klausul buy-back nya untuk Geri.

Formasi 4-3-3 yang kerap dipakai para pelatih Milan jelas membutuhkan seorang pemain sayap yang eksplosif, mampu melakukan penetrasi cepat, juga memiliki finishing yang mantap. Anehnya Milan tak pernah memiliki pemain dengan karakter seperti itu sehingga seringkali hanya bertumpu pada umpan-umpan silang Suso. Montella dulu menyadari sekali tentang kelemahan dan ketergantungan itu sehingga untuk menyempurnakan racikannya ia memilih Deulofeu untuk melakukan penetrasi dan berakselerasi di sisi kiri. Deulofeu masih mengenal para mantan koleganya di Milan, sehingga saya yakin Deulofeu akan cepat beradaptasi dan memberi impact secara langsung pada performa tim secara umum. Opsi penyerangan dari sisi sayap sangat dibutuhkan Milan saat ini. Semoga Deulofeu kembali berjodoh dengan Rossoneri.