Berlaga di Arena Klub-Klub Futsal Hebat Jawa Timur

SD SAIM juara 3 Great Grace Futsal Festival 2019 KU-11

Great Grace Futsal Festival ini adalah ajang yang langka dan cukup menarik untuk diikuti, selain sistem turnamennya yang menggunakan sistem grup yang membuat anak-anak dapat jam terbang lebih banyak meskipun tidak lolos ke tahap selanjutnya, turnamen ini juga memberi semua peserta yang masih berusia sangat belia ini medali penghargaan yang tentu membuat anak-anak tetap bangga meskipun mereka tidak jadi juara.

Saat technical meeting saya sempat kaget, karena SAIM adalah satu-satunya tim di kelompok umur 11 tahun yang berasal dari sekolah. Karena sejatinya turnamen ini memang ajang untuk klub-klub futsal se-Jawa Timur. Tapi tak masalah karena memang setiap ikut turnamen target utama kita adalah menambah jam terbang anak-anak dan berkompetisi dengan berbagai macam sistem dan gaya permainan lawan. Hasil TM menempatkan SAIM di grup B bersama Mandala FC, GGFS B dan Gubeng FC.

Saat hari pertandingan tiba, seperti yang saya duga pertandingan pertama melawan Mandala  berjalan alot, pressing lawan yang benar-benar ketat ala Klub-klub futsal membuat anak-anak kaget, awal laga berjalan ketat namun keberuntungan masih menaungi kita sehingga babak pertama usai dengan kemenangan tipis 2-1 lewat gol Uno dan rayza, di babak 2 anak-anak yang sudah semakin nyaman bermain dan meningkatkan fight terhadap pressing lawan berhasil menambah 2 gol lewat Azka dan Rayza.

Pertandingan kedua berjalan jauh lebih ketat, menghadapi tuan rumah GGFS B yang berpostur lebih tinggi dan menerapkan pressing ketat dan cenderung bertahan hampir membuat anak-anak frustasi, banyak peluang yang berhasil digagalkan lawan dan juga tiang gawang, namun semangat pantang menyerah anak-anak berhasil membuat mereka sempat unggul lewat gol rayza, meski pada akhirnya berhasil disamakan lewat skema tendangan bebas lawan. Pertandingan ketiga sekaligus penentuan melawan Gubeng FC berhasil dimenangkan SAIM dengan skor telak 5-0, gol dicetak oleh Kyo, Gavin, Rayza 2x dan Uno. Kemenangan ini memastikan SAIM lolos ke babak semifinal setelah unggul selisih gol dari GGFS B.

Pertandingan semifinal berjalan sangat seru, saling membalas gol terjadi yang membuat tensi di lapangan meninggi dan kedua tim semakin ngotot dalam bermain yang mengakibatkan benturan keras yang membuat Rayza harus menepi karena cidera di bagian pergelangan kakinya. Skor 2-2 mengakhiri laga ini yang membuat harus diselesaikan dengan adu tendangan penalti, penonton semakin ramai merapat di lapangan satu, sorak sorai penonton membuat suasana riuh, semua terhibur dengan penampilan menawan yang ditampilkan kedua tim. Meski harus meneteskan air mata karena kalah di babak adu penalti, tapi ini akan jadi pelajaran dan pengalaman yang tak akan terlupa untuk anak-anak. Meski kalah applause dari para penonton menggema dan banyak pula yang datang untuk menghibur anak-anak. 

Pertandingan  belum usai masih ada perebuatan juara ketiga yang harus kita tuntaskan. Perlahan anak-anak mulai bangkit kembali, bahkan Rayza yang cidera memaksakan diri untuk memakai sepatunya kembali dan berniat untuk bertanding. Melawan Lion Star Academy(LSA) yang dalam pengamatan kami juga tampil sangat baik di penyisihan grup dan berhasil menyingkirkan Frenz united. Seperti dugaan kami pertandingan babak pertama berlangsung alot, jual beli serangan belum mampu menghasilkan gol untuk kedua tim. Babak kedua berlangsung lebih seru, keunggulan fisik dan rotasi pemain yang tepat membuat anak-anak unggul cepat lewat gol Uno, sepasang gol dari Azka dan gol terakhir yang dicetak Satria memastikan SD SAIM yang merupakan satu-satunya peserta dari sekolah berhasil menyabet juara ketiga. Sebuah perjuangan epic yang akan menjadi bagian cerita hidup anak-anak hebat ini.