Kembalinya "The Special One" Jose Mourinho

Jose Mourinho saat pertama kali memimpin latihan Tottenham Hotspur (foto: standart.co.uk)

Premier League masihlah kompetisi terbaik di dunia, klub-klub hebat dengan finansial yang kuat menjadi magnet utama bagi para pesepakbola dunia untuk berkiprah di tanah ratu Elizabeth. tak hanya itu, pelatih-pelatih top dunia juga berbondong-bondong mendarat untuk menangani tim-tim premier league. Meski tak semuanya betah atau malah memang terdepak karena ketatnya kompetisi tak mampu mereka taklukkan.

Dua pelatih terbaik dunia masih berada di kompetisi yang paling banyak di lihat di dunia ini, Juergen Klopp di klub kota the Beatles, Liverpool dan Pep Guardiola di Klub kota Industri berjersey kebesaran biru laut, Manchester City. 2 musim ini Pep dan Klopp bersaing sangat ketat untuk gelar premier league, tahun lalu Pep dan Manchester biru yang berhasil memenangkan persaingan yang sangat ketat. Gagal di Premier League, Liverpool justru mampu mampu memenangi gelar tertinggi eropa, Champions League.

Deretan pemain kelas dunia dan jua  ditunjang 2 terbaik dunia ditambah seorang pelatih muda potensial macam Frank lampard nyata masih terasa ada yang kurang, undur dirinya Arsene Wenger dan dipecatnya Jose Mourinho dari Manchester united seperti membuat Premier League sepi senyap. Panas dan ketatnya pertandingan hanya bisa dirasakan di atas lapangan hijau. Klopp, Pep, Lampard atau bahkan sebelumnya ada Pochettino adalah sosok-sosok yang terlalu baik, tak ada psywar di media, malah mereka lebih banyak memuji tim lawan ataupun pelatihnya. Hal itulah yang terkadang membuat kita begitu merindukan sosok "The Special One" Jose Mourinho. Tentu kita masih sangat ingat bagaimana perseteruan mourinho dengan Arsene Wenger yang membuat Premier League menjadi panas bukan hanya di atas lapangan tapi juga di media sebelum dan sesudah pertandingan, pernyataan-pernyataan kontroversial yang dilontarkan oleh seorang Jose Mourinho membuatnya sangat dibenci di satu sisi namun juga sekaligus dirindukan di sisi yang lain.

Ditunjuknya Mourinho sebagai pelatih Tottenham Hotspur untuk menggantikan Mauricio Pochettino yang diberhentikan oleh manajemen tim asal London Utara tersebut membuat Premier League lebih panas luar dalam. Perseteruan lamanya dengan Pep Guardiola yang sudah dimulai saat mereka masih sama-sama berkiprah di Spanyol akan kembali menghangatkan tanah Inggris, patut kita tunggu pula seperti apa respon Mourinho saat nanti berhadapan dengan mantan tim asuhannya Chelsea yang kini diasuh mantan anak didiknya, Frank Lampard. Patut ditunggu juga bagaimana psywar yang akan dilancarkan Mourinho kala nanti menghadapi tim yang memecatnya tahun lalu Manchester United dengan pelatih barunya Ole Gunnar Solskjaer.

Bukan hanya di media peta pertarungan di klasemen rasanya akan semakin panas dan seru dengan kedatangan Jose Mourinho, Liverpool yang kini di puncak klasemen harus berhati-hati dan kembali berhitung meski kini sudah unggul jauh dari para pesaingnya, ingat the Special one punya senjata di dalam dan di luar lapangan. Tottenham sendiri sebenarnya telah dibangun dengan sangat baik oleh Pochettino, satu-satunya yang kurang dari tim ini adalah sebuah gelar dan Mourinho bisa menjadi jawaban yang cepat dan tepat untuk obsesi ini. Peluang di Liga memang menipis meski secara matematis masih bisa digapai.  Tapi di FA Cup dan Champions League peluang masih sangat terbuka, ingat Mourinho punya pengalaman segudang dalam merengkuh 2 piala tersebut.

Wellcome back Jose Mourinho!! Semua merindukan mulut pedasmu yang bagai seblak level 5.